Dipenghujung Idul Fitri 1435 Hijriyah, ratusan pegunjung memadati tempat rekreasi Bukit Kubu di Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Pemantauan Antara di Kota Berastagi, Rabu (30/7), warga yang meramaikan lokasi wisata yang penuh dengan hamparan rumput hijau tersebut, bukan hanya dari Kota Kabanjahe, tetapi juga Medan, Binjai, Pematang Siantar, Langkat, juga dari Aceh, Pekanbaru, Jakarta, Bandung dan daerah lainnya di tanah air.
Para pengunjung maupun tamu -tamu yang berasal dari Pulau Sumatera dan PUlau Jawa itu, karena mereka sedang mudik dan merayakan hari Lebaran di Medan.
Selanjutnya, pengunjung tersebut meluangkan waktu untuk mengunjungi Bukit Kubu yang lokasinya berada di pinggir jalan menuju Kota Berastagi atau berjarak lebih kurang 80 Km dari Kota Medan.
Bukit Kubu itu, persis berada di daerah perbukitan atau pengunungan yang dipenuhi dengan pohon penghijauan dan berbagai jenis tanaman bunga hias yang cukup indah.
Selain itu, keindahan yang dimiliki Bukit Kubu adalah pemandangan rumput hijau yang cukup luas dan juga lapangan golf seluas lebih kurang lima hektare.
Bukit Kubu juga dikenal memiliki nilai sejarah pada masa perjuangan tempo dulu dan di lokasi tersebut juga terdapat sebuah hotel tua yang dibangun sejak tahun 1939.
Pengunjung juga banyak yang menginap di Hotel BUkit Kubu tersebut dengan biaya murah dan ekonomis, serta tidak terlalu mahal.
Para tamu yang berkunjung ke Bukit Kubu,juga memanfaatkan pemandangan fenomena alam di daerah itu, tempat berkumpul atau silaturahim bersama keluarga.
Bahkan, derasnya angin yang bertiup pada sore hari di lokasi rekreasi Bukit Kubu itu, dimanfaatkan para pengunjung dengan bermain layangan dan kegiatan lainnya yang positif.
Sebahagian anak-anak bawah lima tahun (Balita) juga kelihatan bermain bola plastik di hamparan rumput yang menghijaui dan asri tersebut.
Rekreasi lainnya yang ada daerah tersebut adalah naik sado (delman) dari kawasan Bukit Kubu dan turun ke bawah untuk melihat taman bunga dan rumah-rumah penduduk yang ada di Kota Berastagi.
Biaya naik kuda milik warga itu, para pengunjung harus menyediakan uang sebesar Rp 40.000 untuk membawa dua atau tiga orang penumpang.
Salah seorang pemilik kuda bermarga Perangin-angin mengatakan, sejak H+1 Lebaran hingga H+3 hari ini (Rabu, 30/7) pengunjung yang datang ke Bukit Kubu cukup padat.
"Tamu-tamu dari berbagai daerah berkunjung ke Bukit Kubu untuk menikmati pemandangan alam dan udaranya yang segar," ujarnya. (SP)
Pemantauan Antara di Kota Berastagi, Rabu (30/7), warga yang meramaikan lokasi wisata yang penuh dengan hamparan rumput hijau tersebut, bukan hanya dari Kota Kabanjahe, tetapi juga Medan, Binjai, Pematang Siantar, Langkat, juga dari Aceh, Pekanbaru, Jakarta, Bandung dan daerah lainnya di tanah air.
Para pengunjung maupun tamu -tamu yang berasal dari Pulau Sumatera dan PUlau Jawa itu, karena mereka sedang mudik dan merayakan hari Lebaran di Medan.
Selanjutnya, pengunjung tersebut meluangkan waktu untuk mengunjungi Bukit Kubu yang lokasinya berada di pinggir jalan menuju Kota Berastagi atau berjarak lebih kurang 80 Km dari Kota Medan.
Bukit Kubu itu, persis berada di daerah perbukitan atau pengunungan yang dipenuhi dengan pohon penghijauan dan berbagai jenis tanaman bunga hias yang cukup indah.
Selain itu, keindahan yang dimiliki Bukit Kubu adalah pemandangan rumput hijau yang cukup luas dan juga lapangan golf seluas lebih kurang lima hektare.
Bukit Kubu juga dikenal memiliki nilai sejarah pada masa perjuangan tempo dulu dan di lokasi tersebut juga terdapat sebuah hotel tua yang dibangun sejak tahun 1939.
Pengunjung juga banyak yang menginap di Hotel BUkit Kubu tersebut dengan biaya murah dan ekonomis, serta tidak terlalu mahal.
Para tamu yang berkunjung ke Bukit Kubu,juga memanfaatkan pemandangan fenomena alam di daerah itu, tempat berkumpul atau silaturahim bersama keluarga.
Bahkan, derasnya angin yang bertiup pada sore hari di lokasi rekreasi Bukit Kubu itu, dimanfaatkan para pengunjung dengan bermain layangan dan kegiatan lainnya yang positif.
Sebahagian anak-anak bawah lima tahun (Balita) juga kelihatan bermain bola plastik di hamparan rumput yang menghijaui dan asri tersebut.
Rekreasi lainnya yang ada daerah tersebut adalah naik sado (delman) dari kawasan Bukit Kubu dan turun ke bawah untuk melihat taman bunga dan rumah-rumah penduduk yang ada di Kota Berastagi.
Biaya naik kuda milik warga itu, para pengunjung harus menyediakan uang sebesar Rp 40.000 untuk membawa dua atau tiga orang penumpang.
Salah seorang pemilik kuda bermarga Perangin-angin mengatakan, sejak H+1 Lebaran hingga H+3 hari ini (Rabu, 30/7) pengunjung yang datang ke Bukit Kubu cukup padat.
"Tamu-tamu dari berbagai daerah berkunjung ke Bukit Kubu untuk menikmati pemandangan alam dan udaranya yang segar," ujarnya. (SP)